Kebaikan dan Keburukan

Saat Anda menjelek-jelekkan dan membicarakan hal buruk atau kejelekan orang lain, dengan melupakan hal-hal baik yang telah dilakukannya, terlebih orang yang Anda jelekkan telah berbuat lebih banyak buat orang lain dibandingkan dengan Anda, maka sesungguhnya Anda telah memperlihatkan keburukan Anda sendiri kepada orang banyak, oleh karena itu marilah kita jaga perkataan kita, kalau memang kita tidak bisa berkata baik lebih baik kita diam. Dengan demikian diam kedudukannya lebih rendah dari berkata baik,namun masih lebih baik dibandingkan dengan berkata yang tidak baik.

Keadaan kita

" Mereka yang terbiasa menyalahkan keadaan atau orang lain, tidak akan pernah belajar."

Semua orang pasti sudah merasakan penderitaan. Kita pernah merasakan sakit hati, kecewa, dan bahkan dikhianati. Itu luka hati. Di antara kita pernah juga luka fisik. Mungkin pernah juga ditimpa penyakit yang berat, atau bahkan sejak lahir sudah cacat. Apa yang kamu lakukan saat tertekan dan menderita?

Kita terbiasa mengeluh? Menyalahkan keadaan? Atau malah menyalahkan orang lain yang kita anggap punya andil dalam kegagalan dan penderitaan kita?

Pada praktiknya banyak di antara kita yang sering ambil jalan pintas yang paling mudah, yakni mengarahkan telunjuk kita keluar. Celakanya lagi, banyak yang tak mau sedikitpun berusaha untuk interospeksi. Ada yang reaktif menyerang pihak lain, tak sedikit yang bisanya hanya mengeluh dan mengeluh.

Tidak perlu malu untuk mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Kegagalan adalah hal biasa. Kekalahan bukanlah akhir dari segalanya. Selama kita mau menghadapi kenyataan dengan realistis dan berusaha untuk mengubahnya, kita harus percaya bahwa masih ada waktu untuk memperbaikinya. jadi tak perlu mengeluhkannya atau malah membuat kita hancur lebur di mata orang lain karena kita selalu menyalahkan mereka yang dianggap andil dalam kegagalan kita atau ketidakmampuan kita.